IMG_20220915_133911
Bagikan Ke Sosial Media

Foto.  Anggota DPRD Gumas Rayaniatie Djangkan. (Jendela Kalteng/nh)

Kuala Kurun, Jendela Kalteng 

Siapapun bupati/wakil bupati terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunung Mas (Gumas) 27 November 2024 agar melanjutkan pembangunan jembatan Sei Kahayan penghubung Sepang Kota-Sepang Simin.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Gumas Rayaniatie Djangkan, Selasa (2/4/2024).

“(Pile slab) sudah rampung kan, tinggal kelanjutan pembangunan jembatan Sei Kahayan yang menghubungkan Sepang Kota-Sepang Simin,”ucap Raya.

“Kita berharap siapapun bupati terpilih hasil pilkada yang akan datang bisa melanjutkan membangun jembatan Sei Kahayan,” imbuh politikus PAN itu menambahkan.

Raya memastikan harus ada komitmen dari bupati/wakil bupati terpilih untuk melanjutkan membangun jembatan Sei Kahayan. 

“Jangan sampai pile slab rampung terbangun namun jembatan Sei Kahayan tidak dilanjutkan pembangunannya,” tegasnya.

Ia menilai, tidak ada gunanya membangun pile slab kalau tidak dibangun juga jembatan Sei Kahayan yang berperan penting dalam memperlancar arus lalulintas barang dan orang dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kecamatan Sepang.

Legislator cukup vokal itu menyebut  harus ada terobosan dari pemkab melalui OPD terkait untuk pembangunan jembatan Sei Kahayan, yakni dengan melobi/meminta dukungan anggaran dari pemerintah pusat melalui kementrian terkait, tidak hanya dari APBD Gumas semata.

“OPD terkait harus aktif melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat melalui kementrian terkait untuk pembangunan jembatan Sei Kahayan, mengingat jembatan nantinya menjadi akses penting masyarakat menuju Kuala Kurun melintasi jalan kabupaten dan dari Sepang ke Takaras,” kata Raya.

Dia menggaris bawahi tolak ukur keberhasilan suatu daerah dapat terlihat dari sejauh mana pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan terealisasi dengan merata.

“Mari berfokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, sarana prasarana pendidikan, kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. Kurangi kegiatan yang sifatnya seremonial, karena kegiatan semacam itu hanya mencuri anggaran,” tutur Raya. (nh)

image_print

Bagikan Ke Sosial Media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *